1. Riwayat Gaji
Ini adalah track record gaji yang pernah diterima dan yang diharapkan. Karena dimana-mana urusan finansial adalah hal yang sensitif, maka sebaiknya Anda berhati-hati dalam memutuskan perlu tidaknya mencantumkan hal tersebut dalam resume. Untuk itu Anda dituntut jeli dalam melihat iklan lowongan kerja atau informasi tentang lowongan kerja tersebut. Lowongan kerja yang sudah mencantumkan dengan jelas berapa gaji yang akan diterima pertahun atau per bulan, sebaiknya Anda tidak perlu membuat riwayat gaji dalam resume yang dibuatnya. Hal itu tentu saja akan sangat berbeda jika di dalam iklan memang mengharuskan pelamar untuk mencantumkan riwayat gaji dan besarnya gaji yang diharapkan.
2. Lama Pengalaman Kerja
Menuliskan sederetan panjang pengalaman kerja untuk mengesankan perusahaan yang Anda lamar juga harus berhati-hati. Sebaiknya Anda tonjolkan pengalaman kerja yang hitungannya sudah cukup lama. Yang dikhawatirkan adalah kalau semuanya Anda tulis, sementara hitungannya hanya berkisar kurang dari 6 bulan, malah Anda bisa dikira kutu loncat yang tidak loyal pada perusahaan.
3. Referensi
Dalam hal pencantuman nama orang yang akan dijadikan referensi, Anda harus benar-benar yakin bahwa orang tersebut benar-benar mengetahui diri Anda dari sisi positif. Jangan asal menyebutkan nama orang sebagai referensi seperti mantan atasan atau dosen. Daripada memaksakan diri untuk menyebut nama- nama orang sebagai referensi, tuliskan saja, "referensi akan diberikan jika diminta".
4. Dokumen
Ini sudah merupakan peraturan tidak tertulis bahwa Anda harus menyertakan dokumen atau bukti-bukti tentang hal-hal yang dituliskan dalam resume, seperti ijazah, transkrip nilai, sertifikat, dll. Yang paling utama tentunya adalah ijazah. Semuanya dalam bentuk fotokopi. Tapi ingat, jangan sampai dokumen pendukung tersebut menjadi terlalu banyak, karena semua Anda sertakan. Sortir hanya yang paling baru dan tingkatannya paling tinggi. Itu sudah cukup membuktikan koq.
5. Informasi Personal
Karena Anda berniat melamar pekerjaan dan bukan mengisi buku kenangan seperti jaman sekolah, jadi sebaiknya berhati-hati menuliskan hal-hal yang bersifat pribadi. Nanti malah gara-gara terlalu lengkap, malah mengundang kesalahpahaman Cantumkan saja hal-hal yang yang biasa ditanyakan. Beberapa hal yang umumnya lazim dituliskan adalah status perkawinan, jumlah anak, kepemilikan kendaraan, kesediaan untuk di relokasi atau melakukan travelling ke luar kota / luar negeri. Di luar hal-hal tersebut, Anda sebaiknya yakin bahwa informasi pribadi yang ditulis akan relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Jika tidak, sebaiknya jangan menulis informasi pribadi tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar